BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kehidupan di dunia ini tidak lengkap
rasanya jika tidak ada tumbuhan. Kita tidak bisa membayangkan jika kita hidup
dalam dunia yang disekitarnya tidak ada tumbuh-tumbuhan sama sekali. Tumbuhan
merupakan ciptaan Allah yang tak sesederhana yang kita pikirkan. Sebenarnya
dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan mengalami proses-proses yang amat sangat
rumit, yang tidak mudah kita nalar secara sederhana.
Tumbuhan juga makhluk hidup seperti
kita manusia. Tumbuhan juga bernafas setiap hari. Bedanya, jika manusia membutuhkan
oksigen untuk bernafas, tumbuhan memerlukan karbon dioksida saat bernafas.
Tumbuhan juga perlu mendapatkan asupan makanan untuk kehidupan dan
perkembangannya. Untuk kehidupannya tumbuhan hanya memerlukan makanan berupa
air, udara, sinar matahari dan lainnya, berbeda dengan manusia ataupun hewan
yang membutuhkan makanan dari makhluk hidup lainnya.
Di
dalam ayat-ayat Al-Qur`an, Allah menyuruh manusia supaya memperhatikan keberagaman
dan keindahan disertai seruan agar merenungkan ciptaan-ciptaan-Nya yang amat
menakjubkan. Firman Allah dalam QS. Al-An’am: 99 berbunyi
Dan Dialah yang menurunkan air hujan
dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan
maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang
korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami
keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.
Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman.(QS Al-An’am: 99)
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
tumbuhan dalam perspektif islam?
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana tumbuhan dalam perspektif islam.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari
makalah ini yaitu :
1. Mengetahui
manfaat tumbuh-tumbuhan dalam perspektif islam
2. Mengetahui
reproduksi tumbuhan dalam perspektif islam
3. Mengetahui
jenis-jenis tumbuhan yang disebutkan dalam Al-Quran
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Tumbuhan Dalam
Perspektif Islam
Tumbuhan
merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki banyak sekali
manfaat. Tumbuh-tumbuhan dapat memunculkan beberapa zat untuk dimanfaatkan oleh
makhluk hidup lainnya, misalnya mulai beberapa vitamin-vitamin, minyak dan
masih banyak lainnya. Dalam firman-Nya Allah menjelaskan.
QS Al-an’am : 99
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan Dialah yang menurunkan air hujan
dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan
maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang
korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami
keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.
Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman.(QS Al-An’am: 99)
Tumbuhan
mengalami proses pertumbuhan yang sangat rumit. Mulai dari berkecambah dengan
melakukan penyerapan air dari dalam tanah tumbuhan pun memulai perkembangannya.
Biji yang tadinya tumbuh menjadi kecambah kulitnya pun mulai robek karena
perkembangannya. Selanjutnya tumbuhan mulai mengeluarkan akar dan menembus
kedalam tanah untuk mencari makanan dan masih panjang lagi perjalanan tumbuhan
menjalani proses pertumbuhannya.
Semua
proses pertumbuhan. Mulai dari permukaan yang mendapatkan siraman air,
pergerakan, perkembangan dan pertumbuhan yang dialami oleh tanaman mulai sejak
awal sampai dengan proses selanjutnya sebenarnya telah terangkum dalam kata
didalam al-quran, seperti dalam kalimat ihtazzat yang berarti
“bergerak”, wa robat yang memiliki arti “bertambah atau berkembang”,
serta wa anbatat yang artinya “menumbuhkan”. Kata-kata yang telah
disebutkan dalam al-quran ini sangatlah sesuai dengan apa yang telah
dikemukakan dalam penelitian-penelitian ilmu pengetahuan modern.
Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari
langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya
(menyuburkan) tumbuh tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan
ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,
korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan(11).(QS An-Nahl: 10-11)
Disetiap tempat kita dapat menemui
berbagai jenis tumbuhan. Entah itu di taman, ladang, pedesan, perkotaan atau
dimanapun itu. Sebagian tumbuh-tumbuhan dapat hidup dimanapun tempatnya. Akan
tetapi ada juga beberapa jenis tumbuhan yang hanya dapat tumbuh ditempat
tertentu saja. Ada tumbuhan yang hanya bisa tumbuh di daerah tropis, ada pula
yang hanya cocok tumbuh didaerah subtropis.
Tumbuhan
memiliki banyak spesies serta jenis yang beragam. Dan sama pula dengan makhluk
hidup lainnya. Di seluruh penjuru dunia ini terdapat banyak sekali jenis
tumbuh-tumbuhan, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Dalam sebuah
penelitian telah terdapat 350.000 tumbuh-tumbuhan yang telah terdaftar dari
seluruh permukaan bumi. Menurut Abduh, diperlukan pengamatan terhadap jenis
tumbuh-tumbuhan dan binatang yang memiliki kekuatan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan, untuk memelihara wujud hidupnya dengan mempergunakan
alat-alat dan anggota-anggotanya yang terletak dibadannya.
Tumbuhan
dibumi ini diciptakan oleh Allah berpasangan, ada yang jantan dan ada pula yang
betina.
إِنَّ ٱللَّهَ فَالِقُ ٱلۡحَبِّ وَٱلنَّوَىٰۖ يُخۡرِجُ
ٱلۡحَىَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَمُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتِ مِنَ ٱلۡحَىِّۚ ذَٲلِكُمُ
ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ تُؤۡفَكُونَ
Maha
Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui.
(QS YASIN: 36).
Buah-buahan hasil dari tumbuhan yang kita makan sebenarnya merupakan hasil reproduksi antara bunga jantan dan bunga betina. yang dalam ilmu biologi sering disebut putik dan serbuk sari. Selesainya reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya biji, setelah terbukanya tutup luar (yang mungkin juga terpadat dalam biji). Terbukanya tutup luar itu memungkinkan keluarnya akar yang akan menyerap makanan dari tanah. Makanan itu perlu untuk tumbuh-tumbuhan yang lambat pertumbuhannya, yaitu untuk berkembang dan menghasilkan individu baru. Suatu ayat memberi isyarat kepada pembenihan ini dalam Al-Qur’an surat Al-An’aam ayat 95 yang artinya :
"Sesungguhnya Allah
membelah butit tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan."
Proses
kehidupan tumbuhan mulai dari pertumbuhan awal sampai menghasilkan buah
tersusun dari berbagai sel-sel. Mulai dari sel untuk menyimpan makanan yang
telah diserap, sel pertumbuhan serta sel-sel lainnya.
Semua
sel pada tumbuhan dibatasi oleh dinding-dinding sel yang terbuat dari selulosa.
Selulosa yang masih muda dinding selnya sangatlah tipis sedangkan semakin tua
selulosanya maka sel dinding sel semakin tebal. Itulah penyebab mengapa
tumbuhan yang masih muda memiliki sifat yang lunak, lain halnya dengan tumbuhan
yang tumbuh semakin tua maka semakin keras pula tumbuhannya itu.
Dalam
setiap sel tumbuhan hijau daun mengandung klorofil untuk menyerap energi
matahari. Klorofil menyerap energi matahari dan digunakan sebagai makanan.
Energi yag telah terserap oleh klorofil akan tersimpan dalam tumbuhan tersebut.
Yang sangat menabjubkan bahwa tumbuhan hijaudapat menyimpan energi hingga
jutaan tahun dalam bentuk fosil.
Banyak
tumbuh-tumbuhan yang oleh Allah disebutkan dalam Al-quran dan tumbuhan tersebut
memiliki banyak manfaat dan khasiat. Misalnya tumbuhan kurma, jahe, pohon tin dan masih banyak yang lainnya.
2.2
Kurma Dalam Perspektif Islam
Khusus
untuk buah kurma, Allah mengistimewakannya yang telah tertuliskan dalam
beberapa ayat. Allah Subhanahu
wa Ta‘ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain, Alloh Subhanahu
wa Ta‘ala menyebutnya di 20 tempat yang berbeda di dalam Al-Qur’an
dengan memakai lafadz pohon kurma : an – Nakhl,an-Nakhiil atau an-Nakhlah.
Dalam Al-Qur’an terdapat banyak surat
yang meenjelaskan tentang kurma atu tamr,diantaranya yaitu: Ar-Rahman: 11,
Al-Qaf:10, Yaasiin: 67, Ar-Ra’du: 4, Maryam: 25-26 (Dalam menjelaskan ayat ini
Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam
tafsirnya : ‘Tiada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma
kering dan kurma basah’.), Maryam :23, Al-Baqarah: 266, Al-An’am: 99, Al-An’am:
141, An-Nahl: 11, An-Nahl: 67, Al-Isra’: 91, Al-Kahfi:32,
At-Taha: 71,Al-Mu’minun: 19, Yaasiin: 34, Qamar: 20, Ar-Rahman: 68, Al-Haaqah:
7 dan ‘Abasa: 29.
Dalam Shahih Buhari dan Muslim,
diriwayatan oleh Saad bin Abi Waqash, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam beliau bersabda ‘Barangsiapa mengkonsumsi kurma Ajwah pada
pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir’.
Allah berfirman dalam Q.S.Maryam:25-26
yang artinya :
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu
ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.
Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu jika kamu melihat seorang manusia,
Maka katakanlah:”Sesungguhnya Aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan Yang
Maha Pemurah, Maka Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari
ini”.(QS.Maryam:25-26)
Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sering menjelaskan manfaat kurma, antara
lain :
·
Memakan 7 buah kurma dapat menangkal racun dan sihir.
Dalam Shahih Buhari dan Muslim,
diriwayatan oleh Saad bin Abi Waqash, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam beliau bersabda ‘Barangsiapa mengkonsumsi kurma Ajwah pada
pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir’.
Ajwah
merupakan salah satu jenis kurma yang berasal dari Madinah, dikenal sebagai
kurma Hijaz yang terbaik dari seluruh jenisnya. Bentuknya bagus, padat dan agak
keras, namun termasuk kurma yang paling lezat, harum dan empuk. Biasanya kalau
anda survey ke pasar, dia memiliki harga yang paling tinggi diantara yang lain.
·
Kurma Ajwa berasal dari surga dan dapat mengobati racun
Sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam : “Kurma ‘Ajwah itu berasal dari Surga, ia adalah
obat dari racun”. HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.
·
Kurma mencegah pemiliknya dari kelaparan
Rumah yang tidak ada tamr (kurma
kering) didalamnya, akan membikin lapar penghuninya (HR. Muslim no. 2046).
Rumah yang tidak ada tamr (kurma
kering didalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan didalamnya (HR. Ibnu Majah no. 3328).
·
Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
memberikan contoh dengan kurma ketika memerintahkan umat ini untuk bersedekah
Dari Sahabat Adiy bin Hatim,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda “Barangsiapa
dari kalian yang mampu berlindung diri dari api neraka walaupun hanya dengan
sebutir tamr, maka lakukanlah”. (HR. Muslim no.1016, HR. Bukhari no.6023, dan
HR At-Tirmizdi no.2415).
Untuk
melengkapi pengetahuan kita tentang kurma, kali ini kita lihat manfaat kurma
dari tinjauan medis modern :
1. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk
menguatkan sel-sel usus dan membantu melancarkan saluran kencing(dengan cara
merebusnya), karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju
gerak usus dan menguatkan rahim tatkala melahirkan.
2. Kurma basah (ruthab) juga mencegah
terjadinya pendarahan pada wanita saat melahirkan dan mempercepat pengembalian
posisi rahim seperti semula. Hal ini disebabkan adanya hormone oxytocine.
3. Dapat menenangkan sel-sel syaraf
melalui pengaruhnya terhadap kelenjar gondok.
4. Buah kurma dapat mencegah stroke,
karena mengandung unsur kalium yang tinggi yang dibutuhkan untuk mengatur
denyut nadi jantung, mengaktifkan kontraksi otot dan membantu mengatur tekanan
darah.
5. Kurma juga mengandung salisilat yang
dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang rasa sakit dan demam, dan
dapat mempengaruhi prostate gland (kelompok asam lemak hidroksida yang
merangsang kontraksi otot, menurunkan tekanan darah).
6. Buah kurma mengandung banyak zat
garam mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium dan potassium. Ia
meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna
yang timbul akibat mengonsumsi protein seperti ikan dan telur.
7. Buah kurma mengandung vitamin A yang
baik dimana ia dapat memelihara kelembaban dan kejelian mata, menguatkan
penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolism lemak, kekebalan terhadap infeksi,
kesehatan kulit dan menenangkan sel-sel syaraf.
2.3
Jahe Dalam Perspektif Islam
Jahe
telah disebutkan oleh Allah dalam firmannya QS Al-Insan ayat 17 yang artinya:
Di
dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah
jahe.
Jahe
merupakan tumbuhan yang memiliki berbagai manfaat. Dengan memanfaatkan akarnya,
kita dapat menggunakan jahe sebagai obat seperti untuk menghangatkan badan
untuk menghilangkan masuk angin dan lain sebagainya. Selain digunakan sebagai
obat, jahe biasanya juga dipakai untuk rempah-rempah, pewangi makanan dan lain
sebagainya.
Abu
Nu’aim di dalam kitab ath-Thibb an-Nawawi menyebutkan riwayat dari hadits Abu
Sa’id al-Khudriyy, ia berkata, “Raja (kaisar) Romawi memberi hadiah kepada Nabi
saw. Berupa satu bejana berisi jahe, lalu beliau memberi makan masing-masing
orang satu potong, beliau juga memberiku sepotong”.
2.4
Pohon Tin Dalam Perspektif Islam
Ayat Al-qur’an yang membahas buah tin yaitu pada surat At-tin surah
95 ayat 1-8, yang berbunyi:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
وَالتِّينِ
وَالزَّيْتُونِ-١- وَطُورِ سِينِينَ -٢- وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ -٣- لَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ -٤- ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ
سَافِلِينَ -٥- إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ
أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ -٦- فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ -٧- أَلَيْسَ
اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ -٨-
Artinya:
Demi (buah) Tin dan (buah)
Zaitun. (2) Dan demi Bukit Sinai. (3) Dan demi kota (Mekkah) ini yang aman. (4)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
(5) Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).
(6) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi
mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (7) Maka apakah yang menyebabkan kamu
mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? (8)
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya? (Q.S At-tin surah 95, ayat 1-8).
Tafsir ayat:
Ayat (1-3)
Kata tin dalam al-qur’an hanya
disebut satu kali, yaitu dalam surat ini, ada ahli tafsir yang menyebutkan
bahwa tin adalah janis buah yang terdapat di Timur Tengah. Kata zaitun disebut
empat kali dalam Al-qur’an. Tidak semua ahli tafsir sependapat bahwa yang di
maksud Tin dan Zaitun adalah nama buah. Ada yang berpendapat bahwa Tin adalah
nama bukit tempat Nabi Ibrahim a.s menerima wahyu, sedangkan Zaitun adalah nama
bukit di daerah Yerusalem tempat nabi Isa menerima wahyu. Jadi, Tin dan Zaitun
adalah dua tempat yang di anggap bersejarah (Amiruddin, 2004).
Tin dan Zaitun ialah dua tempat, yang di masing-masing tempat itu
Allah telah membangkitkan Nabi-nabi utusan-Nya, Rasul-rasul yang terkemuka,
mempunyai syariat yang besar-besar. Pertama tempat yang di sana banyak
tumbuh Tin dan Zaitun. Itulah Baitul-Maqdis. Di sanalah Tuhan mengutus Isa bin
Maryam (Ghoffar, 2007).
Menurut Jazairi (2009)
“Maka firman Tuhan. Demi buah tin, demi buah zaitun. Demi Bukit Thurisinina.
Demi negeri yang aman ini,‟ adalah sumpah kemuliaan yang dianugerahkan Tuhan
kepada ketiga tempat yang mulia lagi agung, yang di sana sinar Allah dan
petunjuk-Nya dan ketiga tempat itu diturunkan ketiga kitab-Nya: Taurat, Injil
dan Al-Qur‟an, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Taurat: “Datang Allah
dari Torsina, telah terbit di Seir dan gemerlapan cahayanya dari gunung Paran.”
Sekedar itu kita salinkan dari Ibnu Taimiyah.
Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang
sumpah Allah SWT dengan Tin dan Zaitun. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa
sumpah itu berkenaan dengan keduanya secara dzatiyah yakni Tin dan Zaitun,
karena banyaknya kegunaan masing-masing keduanya disebut disebabkan oleh adanya
peristiwa agung yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia ( Nabi Adam),
ernaung di bawah pohon Tin di surga. Adapun ketika tampak aurat istrinya,
keduanya segera menutupi aurat masing-masing dengan daun pohon Tin (Mahran,
2005).
Hampir seluruh ahli tafsir sependapat kalau
yang dimaksud Thur Sinin pada ayat ke 2 dan 3 adalah bukit Tursina atau yang
lebih dikenal dengan nama bukit Sinai, yaitu bukit yang berada di Palestina,
tempat Nabi Musa menerima wahyu, sementara yang dimaksud Baladil Amiin adalah
kota mekkah, tempat Nabi Muhammad menerima wahyu. Dengan empat ayat diatas,
Allah bersumpah dengan empat tempat penting, yaitu Tin, Zaitun, Tursina ( bukit
sanai) dan kota Mekkah ( Baladil Amiin), dimana tempat tersebut Nabi Ibrahim
a.s, Musa a.s, Isa a.s dan Nabi Muhammad saw menerima wahyu untuk memberikan
bimbingan dan pencerahan hidup pada umat manusia untuk menjaga manusia agatr
tetap berada dalam kemuliaannya (Amiruddin, 2004).
Ayat (4)
Setelah Allah SWT bersumpah menyebut tempat
suci itu (Tin dan Zaitun) tempat memancarna cahaya Tuhan yang benderang,
ayat-ayat ini seakan-akan menyampaikan pesan bahwa manusia yang diciptakan
Allah dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya akan bertahan dalam
keadaan seperti itu selama mereka mengikuti petunjuk-petunjuk yang di sampaikan
kepada para Nabi didalam tempat-tempat suci itu ( Tin dan Zaitun) lalu pada
ayat selanjutnya menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan bentuk
sebaik-baiknya (Shihab, 2003).
Allah swt dalam ayat ke empat ini menegaskan
secara eksplisit bahwa manusia itu di ciptakan dalam bentuk yang sempurna.
Ar-Raghib al-Ashfahani pakar bahasa memandang kata taqwim
diartikan sebagai isyarat tentang keistimewaan manusia dibandingkan binatang,
yaitu akal, pemahaman dan bentuk fisiknya yang tegak lurus. Jadi, ahsan taqwim berarti bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya, yang
menyebabkan manusia dapat melaksanakan fungsinya sebaik mungkin (Shihab, 2003).
Ayat (5)
Manusia yang telah diciptakan Allah dalam
bentuk sebaik-baiknya karena satu dan lain hal sehingga kemudian Kami Allah
bersama dengan manusia itu sendiri mengembalikannya ketingkat yang
serendah-rendahnya (Mushthafa, 1988).
Kalau binatang menghalalkan segala cara
untuk memenuhi kebutuhan perut dan syahwat biologisnya, kita tidak bisa
mengategorikannya sebagai perbuatan hina, karena binatang tidak diberi akal dan
nurani. Namun, kalau manusia melakukan hal yang sama seperti binatang, kita
mengkategorikannya sebagai perbuatan hina karena manusia diberi akal dan nurani
untuk mengontrol perbuatannya. Kalau manusia tidak menggunakan akal sehat dan
nurani untuk mengarungi kehidupan, berarti derajat manusia anjlok (Amiruddin,
2004).
Ayat (6):
Orang tidak akan turun pada derajat yang
paling rendah adalah orang-orang beriman.iman biasanya diartikan dengan
pembenaran. Sementara ulama mendefinisikan iman dengan “pembenaran hati
terhadap seluruh yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw”. Dengan demikian,
iman tidak terbatas pada pengakuan akan keesaan Tuhan, tetapi mencakup
pembenaran tentang banyak hal (Shihab, 2003).
Ayat (7-8)
Artinya: “ maka apakah yang menyebabkan kamu
mendustakan hari pembalasan sesudah adanya keterangan-keterangan itu? (7)
Bukankah Allah itu hakim yang seadil-adilnya(8). Bentuk pertanyaan pada ayat
ini, dalam bahasa arab disebut istifham inkari. Mengandung penegasan
bahwa tidak ada alasan apapun yang patut membuat manusia mendustakan hari
pembalasan dan mengingkari ajaran-ajaran Allah, hakim yang bijaksana yaitu
Allah ( Amiruddin, 2004).
Kandungan dan khasiat
Buah Tin tidak terdapat di kota Hijaz dan
Al-Madinah, sehingga tidak ada hadist yang menyebutkan buah ini. Karena tanah
tempat tumbuhnya buah ini berlawanan dengan tanah tempat tumbuhnya pokok kurma.
Akan tetapi Allah pernah bersumpah atas nama buah ini dalam Al-qur’an karena
buah ini mengandung banyak khasiat dan kegunaan (Jauziyah, 2004).
Manfaat buah tin antara lain yaitu (Ali,
2008):
·
Kandungan kalium, omega 3 dan omega 6 bersama fenol
dan magnesium pada buah tin atau Ara membantu untuk menurunkan tekanan
darah tinggi dan menjaga seseorang dari serangan jantung koroner.
·
Buah Tin atau Ara mengandung serat makanan (dietary
fiber) yang tergolong tinggi, menjadikan buah ini sangat efektif untuk
program penurunan berat badan.Buah Tin merupakan salah satu buah yang sering
dijadikan buah rekomendasi para ahli diet dan ahli gizi di Amerika dan
Eropa.
·
Serat larut pada buah Tin disebut yang disebut pektin
membantu dalam mengurangi kolesterol darah. Ketika serat ini melewati sistem
pencernaan, serat pektin ini menyapu bola-bola kolesterol dalam usus dan
membawanya keluar dari tubuh.
·
Buah Tin atau Ara dapat menurunkan dan mengontrol tekanan
darah tinggi karena buah Tin tinggi akan kalium (potassium),
mineral yang berperan mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi).
Beberapa orang kekurangan kalium karena mereka menghindari makan
buah-buahan dan sayur-sayuran dan mengkonsumsi lebih banyak natrium,
bahan yang terutama digunakan pada makanan kemasan. Bagi penderita kencing
manis (diabetes), serat yang terdapat di dalam buah Tin dapat
memperlambat proses penyerapan glukosa di usus kecil.
·
Mengkonsumsi buah Tin atau buah Ara secara rutin dapat
membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker kolon (usus
besar). Di dalam buah Tin mengandung “polyphenols” yang tinggi; dimana
zat ini berfungsi sebagai antioksidan yang amat penting bagi.
·
Bila diterapkan pada kulit, buah Tin atau Ara yang
dipanggang bisa menyembuhkan radang seperti abses (bisul bernanah) dan
bisul-bisul.
·
Buah Tin juga dapat bertindak sebagai pembersih kulit
yang sangat baik; juga membantu dalam mencegah dan menyembuhkan jerawat (Ali,
2008).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Tumbuhan merupakan salah satu
makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki banyak sekali manfaat.
2. Tumbuhan
dibumi ini diciptakan oleh Allah berpasangan, ada yang jantan dan ada pula yang
betina.
3. Tumbuhan mengalami proses pertumbuhan
yang sangat rumit. Mulai dari berkecambah dengan melakukan penyerapan air dari
dalam tanah tumbuhan pun memulai perkembangannya.
4. Tumbuh-tumbuhan yang oleh Allah
disebutkan dalam Al-quran dan tumbuhan tersebut memiliki banyak manfaat dan
khasiat misalnya tumbuhan kurma, jahe dan buah
tin.
ka, saya minta referensian ini ya,,, untuk tugas makalah saya
BalasHapus'peran fauna dan flora dalam islam'
@NabilazzkaN
nabilazz4869.wordpress.com
terima kasih
BalasHapustolong di koreksi lagi,, mngenai dalil dan arti dalil itu salah,,,
BalasHapusnicee
BalasHapus