Rabu, 02 Januari 2013

Tumbuhan Dalam Perspektif Islam



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kehidupan di dunia ini tidak lengkap rasanya jika tidak ada tumbuhan. Kita tidak bisa membayangkan jika kita hidup dalam dunia yang disekitarnya tidak ada tumbuh-tumbuhan sama sekali. Tumbuhan merupakan ciptaan Allah yang tak sesederhana yang kita pikirkan. Sebenarnya dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan mengalami proses-proses yang amat sangat rumit, yang tidak  mudah kita nalar secara sederhana.
Tumbuhan juga makhluk hidup seperti kita manusia. Tumbuhan juga bernafas setiap hari. Bedanya, jika manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas, tumbuhan memerlukan karbon dioksida saat bernafas. Tumbuhan juga perlu mendapatkan asupan makanan untuk kehidupan dan perkembangannya. Untuk kehidupannya tumbuhan hanya memerlukan makanan berupa air, udara, sinar matahari dan lainnya, berbeda dengan manusia ataupun hewan yang membutuhkan makanan dari makhluk hidup lainnya.
Di dalam ayat-ayat Al-Qur`an, Allah menyuruh manusia supaya memperhatikan keberagaman dan keindahan disertai seruan agar merenungkan ciptaan-ciptaan-Nya yang amat menakjubkan. Firman Allah dalam QS. Al-An’am: 99 berbunyi
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.(QS Al-An’am: 99)

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana tumbuhan dalam perspektif islam?
1.3  Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tumbuhan dalam perspektif islam.
1.4  Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu :
1.      Mengetahui manfaat tumbuh-tumbuhan dalam perspektif islam
2.      Mengetahui reproduksi tumbuhan dalam perspektif islam
3.      Mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang disebutkan dalam Al-Quran





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tumbuhan Dalam Perspektif Islam
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki banyak sekali manfaat. Tumbuh-tumbuhan dapat memunculkan beberapa zat untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya, misalnya mulai beberapa vitamin-vitamin, minyak dan masih banyak lainnya. Dalam firman-Nya Allah menjelaskan.
QS Al-an’am : 99

وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.(QS Al-An’am: 99)
Tumbuhan mengalami proses pertumbuhan yang sangat rumit. Mulai dari berkecambah dengan melakukan penyerapan air dari dalam tanah tumbuhan pun memulai perkembangannya. Biji yang tadinya tumbuh menjadi kecambah kulitnya pun mulai robek karena perkembangannya. Selanjutnya tumbuhan mulai mengeluarkan akar dan menembus kedalam tanah untuk mencari makanan dan masih panjang lagi perjalanan tumbuhan menjalani proses pertumbuhannya.
Semua proses pertumbuhan. Mulai dari permukaan yang mendapatkan siraman air, pergerakan, perkembangan dan pertumbuhan yang dialami oleh tanaman mulai sejak awal sampai dengan proses selanjutnya sebenarnya telah terangkum dalam kata didalam al-quran, seperti dalam kalimat ihtazzat yang berarti “bergerak”, wa robat yang memiliki arti “bertambah atau berkembang”, serta wa anbatat yang artinya “menumbuhkan”. Kata-kata yang telah disebutkan dalam al-quran ini sangatlah sesuai dengan apa yang telah dikemukakan dalam penelitian-penelitian ilmu pengetahuan modern.
Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan(11).(QS An-Nahl: 10-11)
Disetiap tempat kita dapat menemui berbagai jenis tumbuhan. Entah itu di taman, ladang, pedesan, perkotaan atau dimanapun itu. Sebagian tumbuh-tumbuhan dapat hidup dimanapun tempatnya. Akan tetapi ada juga beberapa jenis tumbuhan yang hanya dapat tumbuh ditempat tertentu saja. Ada tumbuhan yang hanya bisa tumbuh di daerah tropis, ada pula yang hanya cocok tumbuh didaerah subtropis.
Tumbuhan memiliki banyak spesies serta jenis yang beragam. Dan sama pula dengan makhluk hidup lainnya. Di seluruh penjuru dunia ini terdapat banyak sekali jenis tumbuh-tumbuhan, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Dalam sebuah penelitian telah terdapat 350.000 tumbuh-tumbuhan yang telah terdaftar dari seluruh permukaan bumi. Menurut Abduh, diperlukan pengamatan terhadap jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang yang memiliki kekuatan memenuhi kebutuhan-kebutuhan, untuk memelihara wujud hidupnya dengan mempergunakan alat-alat dan anggota-anggotanya yang terletak dibadannya.
Tumbuhan dibumi ini diciptakan oleh Allah berpasangan, ada yang jantan dan ada pula yang betina.

إِنَّ ٱللَّهَ فَالِقُ ٱلۡحَبِّ وَٱلنَّوَىٰ‌ۖ يُخۡرِجُ ٱلۡحَىَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَمُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتِ مِنَ ٱلۡحَىِّ‌ۚ ذَٲلِكُمُ ٱللَّهُ‌ۖ فَأَنَّىٰ تُؤۡفَكُونَ

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS YASIN: 36).
Buah-buahan hasil dari tumbuhan yang kita makan sebenarnya merupakan hasil reproduksi antara bunga jantan dan bunga betina. yang dalam ilmu biologi sering disebut putik dan serbuk sari. Selesainya reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya  biji, setelah  terbukanya  tutup  luar (yang mungkin juga terpadat dalam  biji).  Terbukanya  tutup   luar   itu   memungkinkan keluarnya  akar  yang  akan  menyerap  makanan  dari  tanah. Makanan  itu  perlu  untuk   tumbuh-tumbuhan   yang   lambat pertumbuhannya,  yaitu  untuk  berkembang  dan  menghasilkan individu baru. Suatu ayat memberi isyarat kepada pembenihan ini dalam Al-Qur’an surat Al-An’aam ayat 95 yang artinya :
"Sesungguhnya Allah membelah butit tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan."
Proses kehidupan tumbuhan mulai dari pertumbuhan awal sampai menghasilkan buah tersusun dari berbagai sel-sel. Mulai dari sel untuk menyimpan makanan yang telah diserap, sel pertumbuhan serta sel-sel lainnya.
Semua sel pada tumbuhan dibatasi oleh dinding-dinding sel yang terbuat dari selulosa. Selulosa yang masih muda dinding selnya sangatlah tipis sedangkan semakin tua selulosanya maka sel dinding sel semakin tebal. Itulah penyebab mengapa tumbuhan yang masih muda memiliki sifat yang lunak, lain halnya dengan tumbuhan yang tumbuh semakin tua maka semakin keras pula tumbuhannya itu.
Dalam setiap sel tumbuhan hijau daun mengandung klorofil untuk menyerap energi matahari. Klorofil menyerap energi matahari dan digunakan sebagai makanan. Energi yag telah terserap oleh klorofil akan tersimpan dalam tumbuhan tersebut. Yang sangat menabjubkan bahwa tumbuhan hijaudapat menyimpan energi hingga jutaan tahun dalam bentuk fosil.
Banyak tumbuh-tumbuhan yang oleh Allah disebutkan dalam Al-quran dan tumbuhan tersebut memiliki banyak manfaat dan khasiat. Misalnya tumbuhan kurma, jahe, pohon  tin dan masih banyak yang lainnya.
2.2 Kurma Dalam Perspektif Islam
Khusus untuk buah kurma, Allah mengistimewakannya yang telah tertuliskan dalam beberapa ayat.  Allah Subhanahu wa Ta‘ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain, Alloh Subhanahu wa Ta‘ala  menyebutnya di 20 tempat yang berbeda di dalam Al-Qur’an dengan memakai lafadz pohon kurma : an – Nakhl,an-Nakhiil atau an-Nakhlah.
Dalam Al-Qur’an terdapat banyak surat yang meenjelaskan tentang kurma atu tamr,diantaranya yaitu: Ar-Rahman: 11, Al-Qaf:10, Yaasiin: 67, Ar-Ra’du: 4, Maryam: 25-26 (Dalam menjelaskan ayat ini Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : ‘Tiada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah’.), Maryam :23, Al-Baqarah: 266, Al-An’am: 99, Al-An’am: 141, An-Nahl: 11, An-Nahl: 67, Al-Isra’: 91, Al-Kahfi:32, At-Taha: 71,Al-Mu’minun: 19, Yaasiin: 34, Qamar: 20, Ar-Rahman: 68, Al-Haaqah: 7 dan ‘Abasa: 29.
Dalam Shahih Buhari dan Muslim, diriwayatan oleh Saad bin Abi Waqash, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  beliau bersabda ‘Barangsiapa mengkonsumsi kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir’.
Allah berfirman dalam Q.S.Maryam:25-26 yang artinya :
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu jika kamu melihat seorang manusia, Maka katakanlah:”Sesungguhnya Aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, Maka Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”.(QS.Maryam:25-26)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sering menjelaskan manfaat kurma, antara lain :
·         Memakan 7 buah kurma dapat menangkal racun dan sihir.
Dalam Shahih Buhari dan Muslim, diriwayatan oleh Saad bin Abi Waqash, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  beliau bersabda ‘Barangsiapa mengkonsumsi kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari  itu ia tidak akan terkena racun atau sihir’. Ajwah merupakan salah satu jenis kurma yang berasal dari Madinah, dikenal sebagai kurma Hijaz yang terbaik dari seluruh jenisnya. Bentuknya bagus, padat dan agak keras, namun termasuk kurma yang paling lezat, harum dan empuk. Biasanya kalau anda survey ke pasar, dia memiliki harga yang paling tinggi diantara yang lain.
·         Kurma Ajwa berasal dari surga dan dapat mengobati racun
Sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  : “Kurma ‘Ajwah itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun”. HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.
·         Kurma mencegah pemiliknya dari kelaparan
Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) didalamnya, akan membikin lapar penghuninya (HR. Muslim no. 2046).
Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering didalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan  didalamnya (HR. Ibnu Majah no. 3328).
·    Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  memberikan contoh dengan kurma ketika memerintahkan umat ini untuk bersedekah
Dari Sahabat Adiy bin Hatim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  bersabda “Barangsiapa dari kalian yang mampu berlindung diri dari api neraka walaupun hanya dengan sebutir tamr, maka lakukanlah”. (HR. Muslim no.1016, HR. Bukhari no.6023, dan HR At-Tirmizdi no.2415).
Untuk melengkapi pengetahuan kita tentang kurma, kali ini kita lihat manfaat kurma dari tinjauan medis modern :
1. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan membantu melancarkan saluran kencing(dengan cara merebusnya), karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim tatkala melahirkan.
2. Kurma basah (ruthab) juga mencegah terjadinya pendarahan pada wanita saat melahirkan dan mempercepat pengembalian posisi rahim seperti semula. Hal ini disebabkan adanya hormone oxytocine.
3. Dapat menenangkan sel-sel syaraf melalui pengaruhnya terhadap kelenjar gondok.
4. Buah kurma dapat mencegah stroke, karena mengandung unsur kalium yang tinggi yang dibutuhkan untuk mengatur denyut nadi jantung, mengaktifkan kontraksi otot dan membantu mengatur tekanan darah.
5. Kurma juga mengandung salisilat yang dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang rasa sakit dan demam, dan dapat mempengaruhi prostate gland (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot, menurunkan tekanan darah).
6. Buah kurma mengandung banyak zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium dan potassium. Ia meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna yang timbul akibat mengonsumsi protein seperti ikan dan telur.
7. Buah kurma mengandung vitamin A yang baik dimana ia dapat memelihara kelembaban dan kejelian mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolism lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit dan menenangkan sel-sel syaraf.

2.3 Jahe Dalam Perspektif Islam
Jahe telah disebutkan oleh Allah dalam firmannya QS Al-Insan ayat 17 yang artinya:
Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.
Jahe merupakan tumbuhan yang memiliki berbagai manfaat. Dengan memanfaatkan akarnya, kita dapat menggunakan jahe sebagai obat seperti untuk menghangatkan badan untuk menghilangkan masuk angin dan lain sebagainya. Selain digunakan sebagai obat, jahe biasanya juga dipakai untuk rempah-rempah, pewangi makanan dan lain sebagainya.
Abu Nu’aim di dalam kitab ath-Thibb an-Nawawi menyebutkan riwayat dari hadits Abu Sa’id al-Khudriyy, ia berkata, “Raja (kaisar) Romawi memberi hadiah kepada Nabi saw. Berupa satu bejana berisi jahe, lalu beliau memberi makan masing-masing orang satu potong, beliau juga memberiku sepotong”.
2.4 Pohon Tin Dalam Perspektif Islam
Ayat Al-qur’an yang membahas buah tin yaitu pada surat At-tin surah 95 ayat 1-8, yang berbunyi:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ-١- وَطُورِ سِينِينَ -٢- وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ -٣- لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ -٤- ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ -٥- إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ -٦- فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ -٧- أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ -٨-


Artinya:
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun. (2) Dan demi Bukit Sinai. (3) Dan demi kota (Mekkah) ini yang aman. (4) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (5) Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). (6) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (7) Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? (8) Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya? (Q.S At-tin surah 95, ayat 1-8).
Tafsir ayat:
Ayat (1-3)
Kata tin dalam al-qur’an hanya disebut satu kali, yaitu dalam surat ini, ada ahli tafsir yang menyebutkan bahwa tin adalah janis buah yang terdapat di Timur Tengah. Kata zaitun disebut empat kali dalam Al-qur’an. Tidak semua ahli tafsir sependapat bahwa yang di maksud Tin dan Zaitun adalah nama buah. Ada yang berpendapat bahwa Tin adalah nama bukit tempat Nabi Ibrahim a.s menerima wahyu, sedangkan Zaitun adalah nama bukit di daerah Yerusalem tempat nabi Isa menerima wahyu. Jadi, Tin dan Zaitun adalah dua tempat yang di anggap bersejarah (Amiruddin, 2004).
Tin dan Zaitun ialah dua tempat, yang di masing-masing tempat itu Allah telah membangkitkan Nabi-nabi utusan-Nya, Rasul-rasul yang terkemuka, mempunyai syariat yang besar-besar. Pertama tempat yang di sana banyak  tumbuh Tin dan Zaitun. Itulah Baitul-Maqdis. Di sanalah Tuhan mengutus Isa bin Maryam (Ghoffar, 2007).
Menurut Jazairi (2009) “Maka firman Tuhan. Demi buah tin, demi buah zaitun. Demi Bukit Thurisinina. Demi negeri yang aman ini,‟ adalah sumpah kemuliaan yang dianugerahkan Tuhan kepada ketiga tempat yang mulia lagi agung, yang di sana sinar Allah dan petunjuk-Nya dan ketiga tempat itu diturunkan ketiga kitab-Nya: Taurat, Injil dan Al-Qur‟an, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Taurat: “Datang Allah dari Torsina, telah terbit di Seir dan gemerlapan cahayanya dari gunung Paran.” Sekedar itu kita salinkan dari Ibnu Taimiyah.
Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang sumpah Allah SWT dengan Tin dan Zaitun. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa sumpah itu berkenaan dengan keduanya secara dzatiyah yakni Tin dan Zaitun, karena banyaknya kegunaan masing-masing keduanya disebut disebabkan oleh adanya peristiwa agung yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia  ( Nabi Adam), ernaung di bawah pohon Tin di surga. Adapun ketika tampak aurat istrinya, keduanya segera menutupi aurat masing-masing dengan daun pohon Tin (Mahran, 2005).
Hampir seluruh ahli tafsir sependapat kalau yang dimaksud Thur Sinin pada ayat ke 2 dan 3 adalah bukit Tursina atau yang lebih dikenal dengan nama bukit Sinai, yaitu bukit yang berada di Palestina, tempat Nabi Musa menerima wahyu, sementara yang dimaksud Baladil Amiin adalah kota mekkah, tempat Nabi Muhammad menerima wahyu. Dengan empat ayat diatas, Allah bersumpah dengan empat tempat penting, yaitu Tin, Zaitun, Tursina ( bukit sanai) dan kota Mekkah ( Baladil Amiin), dimana tempat tersebut Nabi Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa a.s dan Nabi Muhammad saw menerima wahyu untuk memberikan bimbingan dan pencerahan hidup pada umat manusia untuk menjaga manusia agatr tetap berada dalam kemuliaannya (Amiruddin, 2004).
Ayat (4)
Setelah Allah SWT bersumpah menyebut tempat suci itu (Tin dan Zaitun) tempat memancarna cahaya Tuhan yang benderang, ayat-ayat ini seakan-akan menyampaikan pesan bahwa manusia yang diciptakan Allah dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya akan bertahan dalam keadaan seperti itu selama mereka mengikuti petunjuk-petunjuk yang di sampaikan kepada para Nabi didalam tempat-tempat suci itu ( Tin dan Zaitun) lalu pada ayat selanjutnya menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan bentuk sebaik-baiknya (Shihab, 2003).
Allah swt dalam ayat ke empat ini menegaskan secara eksplisit bahwa manusia itu di ciptakan dalam bentuk yang sempurna. Ar-Raghib al-Ashfahani pakar bahasa memandang kata taqwim diartikan sebagai isyarat tentang keistimewaan manusia dibandingkan binatang, yaitu akal, pemahaman dan bentuk fisiknya yang tegak lurus. Jadi, ahsan taqwim berarti bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya, yang menyebabkan manusia dapat melaksanakan fungsinya sebaik mungkin (Shihab, 2003).
Ayat (5)
Manusia yang telah diciptakan Allah dalam bentuk sebaik-baiknya karena satu dan lain hal sehingga kemudian Kami Allah bersama dengan manusia itu sendiri mengembalikannya ketingkat yang serendah-rendahnya (Mushthafa, 1988).
Kalau binatang menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan perut dan syahwat biologisnya, kita tidak bisa mengategorikannya sebagai perbuatan hina, karena binatang tidak diberi akal dan nurani. Namun, kalau manusia melakukan hal yang sama seperti binatang, kita mengkategorikannya sebagai perbuatan hina karena manusia diberi akal dan nurani untuk mengontrol perbuatannya. Kalau manusia tidak menggunakan akal sehat dan nurani untuk mengarungi kehidupan, berarti derajat manusia anjlok (Amiruddin, 2004).
Ayat (6):
Orang tidak akan turun pada derajat yang paling rendah adalah orang-orang beriman.iman biasanya diartikan dengan pembenaran. Sementara ulama mendefinisikan iman dengan “pembenaran hati terhadap seluruh yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw”. Dengan demikian, iman tidak terbatas pada pengakuan akan keesaan Tuhan, tetapi mencakup pembenaran tentang banyak hal (Shihab, 2003).
Ayat (7-8)
Artinya: “ maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan hari pembalasan sesudah adanya keterangan-keterangan itu? (7) Bukankah Allah itu hakim yang seadil-adilnya(8). Bentuk pertanyaan pada ayat ini, dalam bahasa arab disebut istifham inkari. Mengandung penegasan bahwa tidak ada alasan apapun yang patut membuat manusia mendustakan hari pembalasan dan mengingkari ajaran-ajaran Allah, hakim yang bijaksana yaitu Allah ( Amiruddin, 2004).

Kandungan dan khasiat
Buah Tin tidak terdapat di kota Hijaz dan Al-Madinah, sehingga tidak ada hadist yang menyebutkan buah ini. Karena tanah tempat tumbuhnya buah ini berlawanan dengan tanah tempat tumbuhnya pokok kurma. Akan tetapi Allah pernah bersumpah atas nama buah ini dalam Al-qur’an karena buah ini mengandung banyak khasiat dan kegunaan (Jauziyah, 2004).
Manfaat buah tin antara lain yaitu (Ali, 2008):
·    Kandungan kalium, omega 3 dan omega 6 bersama fenol dan magnesium pada buah tin atau Ara membantu untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaga seseorang dari serangan jantung koroner.
·    Buah Tin atau Ara  mengandung serat makanan (dietary fiber) yang tergolong tinggi, menjadikan buah ini sangat efektif untuk program penurunan berat badan.Buah Tin merupakan salah satu buah yang sering dijadikan buah rekomendasi  para ahli diet dan ahli gizi di Amerika dan Eropa.
·     Serat larut pada buah Tin disebut yang disebut pektin membantu dalam mengurangi kolesterol darah. Ketika serat ini melewati sistem pencernaan, serat pektin ini menyapu bola-bola kolesterol dalam usus dan membawanya keluar dari tubuh.
·    Buah Tin atau Ara dapat menurunkan dan mengontrol tekanan darah tinggi karena buah Tin tinggi akan kalium (potassium), mineral yang berperan mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi). Beberapa orang kekurangan kalium karena mereka menghindari makan buah-buahan dan sayur-sayuran dan mengkonsumsi lebih banyak natrium,  bahan yang terutama digunakan pada makanan kemasan. Bagi penderita kencing manis (diabetes), serat yang terdapat di dalam buah Tin dapat memperlambat proses penyerapan glukosa di usus kecil.
·    Mengkonsumsi buah Tin atau buah Ara secara rutin dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker kolon (usus besar). Di dalam buah Tin mengandung “polyphenols” yang tinggi; dimana zat ini berfungsi sebagai antioksidan yang amat penting bagi.
·    Bila diterapkan pada kulit, buah Tin atau Ara  yang dipanggang bisa menyembuhkan radang seperti abses (bisul bernanah) dan bisul-bisul.
·    Buah Tin  juga dapat bertindak sebagai pembersih kulit yang sangat baik; juga membantu dalam mencegah dan menyembuhkan jerawat (Ali, 2008).





























BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
1. Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki banyak sekali manfaat.
2. Tumbuhan dibumi ini diciptakan oleh Allah berpasangan, ada yang jantan dan ada pula yang betina.
3. Tumbuhan mengalami proses pertumbuhan yang sangat rumit. Mulai dari berkecambah dengan melakukan penyerapan air dari dalam tanah tumbuhan pun memulai perkembangannya.
4. Tumbuh-tumbuhan yang oleh Allah disebutkan dalam Al-quran dan tumbuhan tersebut memiliki banyak manfaat dan khasiat misalnya tumbuhan kurma, jahe dan buah  tin.

4 komentar:

  1. ka, saya minta referensian ini ya,,, untuk tugas makalah saya
    'peran fauna dan flora dalam islam'

    @NabilazzkaN
    nabilazz4869.wordpress.com

    BalasHapus
  2. tolong di koreksi lagi,, mngenai dalil dan arti dalil itu salah,,,

    BalasHapus